Jumat, 13 November 2015

Kenapa Aku Harus Menulis

Menulis itu Keren


Hai guys… ini tulisan pertamaku di blog lho, selain ini tugas kedua dari Kominitas Menulis Online, ini juga sebagai unek-unek yang tidak terpikir olehku sebelumnya, (unek-unek tapi tak pernah terpikir sebelumnya, aneh ya?) hihihi. Maksudnya tidak pernah terpikir untuk menuliskannya di blog karena ini perngalamanku pertama menulis blog monggo yang mau kasih kritik dan saran.

Pertanyaannya gini, pernah tidak saat kita sedang menulis buku tiba-tiba kita bertanya pada diri sendiri kenapa saya hurus menulis?

Pertanyaan itu biasanya sering muncul pada penulis pemula yang ingin berkiprah kedunia penulisan. Seperti yang aku alami saat ini, bagaikan palu penguat niat untuk kembali menyelesaikan tulisan yang sedang aku tulis. Dengan kesibukan yang super padat seringkali aku merasa kelelahan dan menunda untuk menulis.

Menulis itu bukan hanya merangkai kata untuk menjadi sebuah kalimat yang  mempunyai makna tetapi menulis juga merupakan salah satu terapi jiwa, mengobati galau atau bahkan teman saat merasa sepi.

Saat kita punya masalah, galau tapi kalau mau cerita pada teman takut mereka membocorkannya pada yang lain, maka menulis adalah salah satu cara yang ampuh untuk temen curhat atau pendengar setia setelah bersujud padaNya,

Bukan hanya itu yang terpenting bahwa menulislah yang bermanfaat karena setiap tulisan itu mempunyai pengaruh kepada pembaca.

Menulis juga merupakan salah satu prasasti yang menunjukkan bahwa kita pernah hidup di bumi. Bukan hanya para pahlawan lho yang mempunyai tugu prasasti, penulis juga punya namun berbeda bentuknya. Contoh saja Pramoedya Ananta Toer, beliau telah wafat namun namanya masih ada di estalase toko-toko buku, bahkan melekat pada benak pembaca karya-karyanya. Iya, kan?

Bagi sebagian orang yang belum menemukan sudut pandang nikmatnya menjadi penulis memang tidak gampang untuk konsisten menulis, karena menulis itu membosankan tidak punya teman kecuali monitor dan key board, padahal kalau kita tahu dengan menulis kita bisa menjadi siapa saja dan dimana saja sesuka hati kita.

Pernah dengar dengan membaca kita bisa berkeliling dunia? Maka dengan menulis kita bisa di kenal dunia.

Mau ke Paris tidak cukup dana untuk melihat menara Effel atau indahnya rumah Allah di Arab sana? Mudah! Bacalah buku-buku sebagai sumber informasi lalu renungkan, rasakan diri kita berada disana kemudian menulislah. Maka Si Pembaca akan menyangka kita Si Penulis pernah berkunjung ke rumah Allah atau melihat menara Effel. Padahal boro-boro ke Paris buat biaya kuliah aja masih nebeng Ortu. (bagi yang merasa sorry banget, yah)

Mau ke belahan dunia yang mana? Silahkan pilih sendiri dengan mengetukkan jemari ke key board.

Ngapain Nulis? Buang-buang waktu, mending kerja yang nyata biasa dapat uang. Eits! Siapa bilang menulis tidak bisa menghasilkan uang belum pernah baca kisahnya J.K Rowling penulis buku Harry Potter? Bunda Asma Nadia penulis tanah air yang beberapa bukunya best seller, dan beberapa penulis terkenal lainnya dari buku ke layar kaca, Waow!!! Omsetnya berapa ya kira-kira? Masih mau bilang, nulis buku tidak bisa menghasilkan uang? Baca dong!

Bicara masalah nominal mata uang memang menggiurkan, namun kembali lagi sebagai penulis pemula mampu menyelesaikan sebuah buku dan best seller itu sudah sangat luar biasa, nominal itu hanya sebuah bonus dan supplement penyuntik agar semakin semangat melamun. Ech! Menulis maksudnya.

Pingin tidak kayak mereka yang sudah mempunyai jam terbang tinggi di dunia penulisan, tentunya semua orang mau ,ya? Termasuk aku. Tetapi sebelum mereka menjadi terkenal seperti itu pasti mereka mengalami masa menjadi penulis pemula sepertiku, itu juga yang menjadi penyemangatku untuk terus menulis dan menulis karena dengan terus berlatih menulis plot, EyD dan diksi akan semakin terasah.

Apa masih takut tidak punya teman ketika menulis? Itu hanya sebuah alasan. Karena kenyataannya seoarang penulis itu supel, mampu bergaul sama siapa saja dan dimana saja seperti yang sudah dia alami di dunia khayalannya.

Itu contohnya Mas Tendy Murti, penulis buku "Bukan Sekedar Menulis, Pastikan Best Seller". Beliau juga  menjadi motivator muda di dunia penulisan, jangan tanya jumlah temannya, yang pasti beliau tidak kekurangan teman.

Itulah alasanku kenapa aku harus menulis? Mungkin agak terlalu muluk ya, seperti pepatah presiden pertama kita, Ir Soekarno "Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang"

Menulis, menulis dan terus menulis! Seperti lomba lari, fokus pada garis finish dan kembali ke niat awal saat berada pada garis start. Mulailah menulis dari sekarang jangan pernah menunggu karena waktu tidak akan menunggu kita untuk menulis!

Sampai sini dulu ya, terimakasih sudah mampir ke blog penulis pemula dan sampai jumpa di tulisan berikutnya… semoga lebih baik dari yang kalian baca saat ini. Aminn!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar