Menulis itu
Keren
Hai guys… ini tulisan pertamaku di blog lho,
selain ini tugas kedua dari Kominitas Menulis Online, ini juga sebagai
unek-unek yang tidak terpikir olehku sebelumnya, (unek-unek tapi tak pernah
terpikir sebelumnya, aneh ya?) hihihi. Maksudnya tidak pernah terpikir
untuk menuliskannya di blog karena ini perngalamanku pertama menulis blog monggo
yang mau kasih kritik dan saran.
Pertanyaannya gini, pernah tidak saat kita
sedang menulis buku tiba-tiba kita bertanya pada diri sendiri kenapa saya hurus
menulis?
Pertanyaan itu biasanya sering muncul pada
penulis pemula yang ingin berkiprah kedunia penulisan. Seperti yang aku alami
saat ini, bagaikan palu penguat niat untuk kembali menyelesaikan tulisan yang
sedang aku tulis. Dengan kesibukan yang super padat seringkali aku merasa
kelelahan dan menunda untuk menulis.
Menulis itu bukan hanya merangkai kata
untuk menjadi sebuah kalimat yang
mempunyai makna tetapi menulis juga merupakan salah satu terapi jiwa,
mengobati galau atau bahkan teman saat merasa sepi.
Saat kita punya masalah, galau tapi kalau
mau cerita pada teman takut mereka membocorkannya pada yang lain, maka menulis
adalah salah satu cara yang ampuh
untuk temen curhat atau pendengar setia setelah bersujud padaNya,
Bukan hanya itu yang terpenting bahwa menulislah
yang bermanfaat karena setiap tulisan itu mempunyai pengaruh kepada pembaca.
Menulis juga merupakan salah satu prasasti
yang menunjukkan bahwa kita pernah hidup di bumi. Bukan hanya para pahlawan lho
yang mempunyai tugu prasasti, penulis juga punya namun berbeda bentuknya. Contoh
saja Pramoedya Ananta Toer, beliau telah wafat namun namanya masih ada di
estalase toko-toko buku, bahkan melekat pada benak pembaca karya-karyanya. Iya,
kan?
Bagi sebagian orang yang belum menemukan
sudut pandang nikmatnya menjadi penulis memang tidak gampang untuk konsisten
menulis, karena menulis itu membosankan tidak punya teman kecuali monitor dan key
board, padahal kalau kita tahu dengan menulis kita bisa menjadi siapa saja
dan dimana saja sesuka hati kita.
Pernah dengar dengan membaca kita bisa
berkeliling dunia? Maka dengan menulis kita bisa di kenal dunia.
Mau ke Paris
tidak cukup dana untuk melihat menara Effel
atau indahnya rumah Allah di Arab sana?
Mudah! Bacalah buku-buku sebagai sumber informasi lalu renungkan, rasakan diri
kita berada disana kemudian menulislah. Maka Si Pembaca akan menyangka kita Si Penulis
pernah berkunjung ke rumah Allah atau melihat menara Effel. Padahal boro-boro
ke Paris
buat biaya kuliah aja masih nebeng Ortu. (bagi yang merasa sorry banget, yah)
Mau ke belahan dunia yang mana? Silahkan
pilih sendiri dengan mengetukkan jemari ke key board.
Ngapain Nulis? Buang-buang waktu, mending kerja yang
nyata biasa dapat uang. Eits! Siapa bilang menulis tidak bisa menghasilkan uang
belum pernah baca kisahnya J.K Rowling penulis buku Harry Potter?
Bunda Asma Nadia
penulis tanah air yang beberapa bukunya best seller, dan beberapa
penulis terkenal lainnya dari buku ke layar kaca, Waow!!! Omsetnya berapa ya
kira-kira? Masih mau bilang, nulis buku tidak bisa menghasilkan uang? Baca
dong!
Bicara masalah nominal mata uang memang
menggiurkan, namun kembali lagi sebagai penulis pemula mampu menyelesaikan
sebuah buku dan best seller itu sudah sangat luar biasa, nominal itu hanya
sebuah bonus dan supplement penyuntik agar semakin semangat melamun. Ech!
Menulis maksudnya.
Pingin tidak kayak mereka yang sudah
mempunyai jam terbang tinggi di dunia penulisan, tentunya semua orang mau ,ya?
Termasuk aku. Tetapi sebelum mereka menjadi terkenal seperti itu pasti mereka
mengalami masa menjadi penulis pemula sepertiku, itu juga yang menjadi
penyemangatku untuk terus menulis dan menulis karena dengan terus berlatih
menulis plot, EyD dan diksi akan semakin terasah.
Apa masih takut tidak punya teman ketika
menulis? Itu hanya sebuah alasan. Karena kenyataannya seoarang penulis itu
supel, mampu bergaul sama siapa saja dan dimana saja seperti yang sudah dia
alami di dunia khayalannya.
Itu contohnya Mas Tendy Murti, penulis buku
"Bukan Sekedar Menulis,
Pastikan Best Seller". Beliau juga menjadi motivator muda di dunia penulisan,
jangan tanya jumlah temannya, yang
pasti beliau tidak kekurangan teman.
Itulah alasanku kenapa aku harus menulis? Mungkin
agak terlalu muluk ya, seperti pepatah presiden pertama kita, Ir Soekarno
"Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh
diantara bintang-bintang"
Menulis, menulis dan terus menulis! Seperti
lomba lari, fokus pada garis finish dan kembali ke niat awal saat berada pada
garis start. Mulailah menulis dari sekarang jangan pernah menunggu karena waktu
tidak akan menunggu kita untuk menulis!
Sampai sini dulu ya, terimakasih sudah
mampir ke blog penulis pemula dan sampai jumpa di tulisan berikutnya… semoga
lebih baik dari yang kalian baca saat ini. Aminn!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar